Selasa, 27 Maret 2012

Hak guna jalan


عَنْ أبِيْ سَعِيدٍ الخُدْرِىِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ, أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:إياَّكُمْ وَالجُلُوْسَ بِالطُّرُقَاتِ ” فَقَالُوا يَارَسُوْلَ الله مَالَنَا مِنْ مَجَالِسِنَا بُدٌّ. نَتَحَدَّثُ فِيْهَا. فَقَالَ فَإذَا أبَيْتُمُ ِالا المَجَالِسَ فَأعْطُوْا الطَّرِيْقَ حَقَّهُ” فَقَالُوْا وَمَا حَقُّ الطَّرِيْقِ يَارَسُوْلَ الله ؟ قَالَ: غَضُّ البَصَرِ, وَكَفُّ الأذى, وَرَدُّ السَّلامِ, وَالأَمْرُ بِالَمعْرُفِ وَالنَّهْيُ عَنِ المُنْكَرِ ( رواه البخري و مسلم )

Dari Abu Sa’id Al-Khudri d bahwasanya Nabi Muhammad  bersabda: “Jauhilah oleh kamu sekalian untuk duduk-duduk di tepi jalan,”Maka para sahabat bertanya:”Kami duduk-duduk di tepi jalan ada keperluannya. Karena kami bercakap-cakap di tepi jalan tersebut, maka Rasulullah j bersabda:”Apabila kamu sekalian tidak bisa meninggalkan untuk tidak duduk-duduk di tepi jalan, maka berikan hak jalan.”Mereka bertanya: Apa hak jalan itu ya Rasulallah? “Rasulullah j bersabda: ”Tundukan pandangan, hilangkan aral dan jangan menjadi aral, menjawab salam, dan perintahkan kepada yang ma’ruf dan cegahlah dari yang mungkar. ( Hadits Riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Dawud ) Makna Hadits: Nabi Muhammad  melarang para sahabat beliau untuk duduk-duduk di tepi jalan. Tapi para sahabat menyebutkan bahwasannya mereka tidak bisa meninggalkan duduk-duduk di tepi jalan. Sebab jalan tersebut adalah tempat mereka untuk duduk-duduk dan bercakap-cakap. Maka Nabi Muhammad  memerintahkan kepada mereka ketika duduk-duduk di tepi jalan, hendaklah mereka memberikan hak jalan, yaitu:

1. Menundukan pandangan. Tidak boleh bagi orang yang duduk-duduk di tepi jalan untuk memandang sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh syari’at.

2. Meghilangkan aral. Tidak boleh bagi orang yang duduk-duduk di tepi jalan menggangu orang yang sedang lewat di jalan baik dengan perkataan ataupun perbuatan.

3. Menjawab salam. Jika seseorang memberikan salam kepada orang yang duduk-duduk maka hendaklah menjawab ”Wa’alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh.”

4. Memerintahkan kepada yang ma’ruf: Yaitu hendaklah orang yang duduk-duduk di tepi jalan memerintahkan kepada orang yang berjalan di jalan tersebut untuk mengamalkan yang baik, jika itu diperlukan.

5. Mencegah dari kemungkaran. Yaitu jika orang yang duduk-duduk di tepi jalan melihat seseorang melakukan perbuatan yang menyelisihi syari’at, maka dia harus menasehatinya dan mencegahnya dari perbuatan tersebut.

Mutiara Faedah Hadits:

1. Seutama-utama manusia adalah orang yang meninggalkan duduk-duduk di tepi jalan.

2. Barang siapa yang duduk-duduk di tepi jalan, maka hendaklah menunaikan hak jalan, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar